Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sebab Sopir Truk Dilarang Merokok

Sebab Sopir Truk Dilarang Merokok


Sebetulnya itu bukan karena bisa merusak kesehatan seperti yang sering di gembar gemborkan pemerintah dan dinas kesehatan. Tapi karena pendapatan sopir truk jaman sekarang yang minim. Dimana kisaran angka yang didapat oleh mereka paling maksimal hanya sebatas Rp 3 - 4 juta / bulan. Sedangkan harga rokok perbungkusnya rata-rata 10ribu sampai 18ribu. Anggap saja minimal seorang sopir truk merokok 1 bungkus perhari, Bila dipukul rata perbungkus 15.000 X 30 hari, perbulanya sisopir harus merogoh isi koceknya Rp 450.000.

Bayangkan, itu hanya untuk rokok. belum biaya makan sehari-hari dijalan, belum pulsa telpon, belum pulsa internet, belum lagi biaya lain-lain, Anggap saja semuanya 1,5 juta rupiah. Bila ditambah dengan biaya rokok, itu bisa menghabiskan hampir 50% pendapatan sopir perbulanya. Lalu sisanya yang 2 juta, digunakan untuk menghidupi anak dan istrinya perbulan.
Pertanyaanya sekarang, apa itu cukup..?

Itulah intinya kenapa sopir truk dilarang merokok.
Kecuali bagi sopir truk yang istrinya punya usaha sendiri,
Atau ikut mencari nafkah seperti istri saya.
Kalau tidak, jelas haram hukumnya.
Sekian


Sopir Truk beristri 4 dan beranak 8 yang merokok 3 bungkus perhari