Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hati-hati Membaca Tulisan Ini Darah Tinggi Anda Bisa Naik


Ketelanjangan bagi saya adalah menjadi diri sendiri secara otentik. Melucuti semua yang menempel pada diri, Termasuk pada keyakinan, yang merupakan konsumsi batin paling utama. Awalnya sayapun pemuja mereka para tabi tabi'in pasca era kenabian.

Abu Hanifah, saya lepaskan
Malik ibn Anas, saya lepas
Muhammad bin Idris, saya tinggalkan.
Ahmad bin Hanbal juga saya ceraikan.

Semua terlepas dari pandangan mereka tentang dunia dalam Agama Islam. Terutama dari sisi perbedaan aqidah.

Islam itu ahad dari sudut pandang manapun, pada masa kenabian. Sayangnya, otak kecil saya tidak bisa menerima perbedaan sekecil apapun pada masalah illahiah. Termasuk lahirnya 4 madzhab besar.

Kenapa dari 1 harus jadi 4, dan dari 4 jadi 72.?
Itu semua tidak berasal dari titik terang yang bernama wahyu. Tapi hasil pemikiran. Hasil pemikiran manusia yang bahkan diantara ke 4 ini ada yang berstatus guru dan murid.

Kenapa tidak sama.?
Kenapa menjadi beda.?

Tidak ada gading yang tak retak, yang namanya pemikiran manusia pasti ada cela-nya. Tidak ada manusia suci. Terbukti, sampai kini apa dan bagaimana Islam masih banyak diperdebatkan dengan berbagai dalih. Belum rampung pada satu titik terang. Tentang Syariat, hakikat, hukum, teologi, semua samar. Itulah yang selama ini selalu kita anggap kebenaran.

Apakah membenci sesama adalah kebenaran.?
Apakah mencela umat lain sebagai kebenaran.?
Saling menyesatkan sesama orang adalah kebenaran.?
Membakar mesjid dan mambantai orang yang tidak sealiran adalah kebenaran.?

Saya sudah tobat..!
Itu semua dekontruksi estafet secara turun temurun.

Cukup sampai disitu.
Dan disinilah saya sekarang ini
Yang berdiri sendiri.
Tanpa imam dan tanpa madzhab.
Apakah boleh.?
Apakah saya sudah sesat.?


Post a Comment for "Hati-hati Membaca Tulisan Ini Darah Tinggi Anda Bisa Naik"